Senin, 13 Juni 2011

Jejak Islam di Australia




Islam Antara 1860 dan 1890-an banyak orang Asia Tengah datang ke Australia untuk bekerja sebagai pengendara unta—yang waktu itu digunakan sebagai kendaraan umum. Unta pertama kali diimpor ke Australia pada 1840, awalnya untuk menjelajahi daratan gersang.

Masjid pertama di Australia dibangun pada tahun 1882 di Marree di Australia selatan. Masjid Agung Adelaide dibangun pada tahun 1890 oleh keturunan para pengendara unta itu.


Pada awal abad kedua puluh, Muslim keturunan non-Eropa mengalami kesulitan untuk beremigrasi ke Australia karena kebijakan. Dikenal sebagai White Policy, politisi era itu mengklaim bahwa imigran non-kulit putih akan menyebabkan ketidakharmonisan sosial.

Namun, beberapa umat Islam masih berhasil datang ke Australia. Pada tahun 1920-an dan 1930-an, Muslim Albania diterima bersama dengan Muslim Bosnia. Muslim Albania membangun masjid pertama di Victoria di Shepparton pada tahun 1960 dan masjid pertama di Melbourne pada tahun 1963. Muslim Bosnia menciptakan umat Islam dari latar belakang yang berbeda. Hal ini terjadi terutama pada tahun 1957 dan 1961.

Setelah Perang Dunia II, eskalasi kedatangan pengungsi Muslim ke Australia makin terbuka lebar. Antara 1967 dan 1971, sekitar 10.000 orang Turki tinggal di Australia di bawah perjanjian antara Australia dan Turki. Ini adalah komunitas Muslim pertama asal Timur Tengah di Australia. Hampir semua orang pergi ke Melbourne dan Sydney ketika itu

Dari tahun 1970-an dan seterusnya, ada pergeseran yang signifikan dalam sikap pemerintah terhadap imigrasi. Pemerintah Australia menjadi lebih akomodatif dan toleran terhadap perbedaan agama dengan mengadopsi kebijakan multikulturalisme.

Pada awal abad kedua puluh satu, Muslim dari lebih dari enam puluh negara telah menetap di Australia. Sementara jumlah yang sangat besar dari mereka berasal dari Turki, Bosnia, Lebanon, Indonesia, Iran, Fiji, Albania, Sudan, Mesir, Palestina, Irak, Afghanistan, Pakistan dan India.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar