Sejarah Masjid ISPNG Port Moresby – Papua Nugini
Pada tahun 1987 Muslim World League (Rabita al-Alam al-Islami) yang berkedudukan di Saudi Arabia bekerjasama dengan umat Islam yang berada diPNG telah mengontrak sebuah rumah dan mengubahnya menjadi tempat beribadat umat Islam yang berlokasi di Lot 4 Sect 63 Queensclife, Korobosea, National Capital District dengan daya tampung sebanyak 50 orang.
Aktivitas di Masjid Port Moresby |
Dengan semakin banyaknya warga negara asing yang beragama Islam bekerja di PNG, khususnya diPort Moresby maka jumlah umat Islam semakin bertambah sehingga daya muat tempat beribadat tersebut tidak memadai lagi. Apalagi yang melakukan sembahyang Idul Fitri atau Idul Qurban, tempat beribadah dialihkan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Port Moresby yang mempunyai halaman cukup luas untuk menampung umat Islam melakukan sembahyang Idul Fitri dan Idul Qurban.
Atas permohonan dari umat Islam di PNG,pada tahun 1992 pemerintah PNG telah menghibahkan sebidang tanah dengan luas 3,500 meter persegi yang berlokasi di Lot 1R 2 Sect. 138, Malas Street, Hohola, NationaI Capital District (diluar kantor komplek KBRI) yang direncanakan akan dipergunakan untuk membangun masjid pertama di PNG. Namun keinginan untuk membangun masjid tersebut tidak dapat dilaksanakan secepatnya dikarenakan dana yang sangat tidak mencukupi.
Pada tahun 1996 Duta Besar RI untuk Papua Nugini di Port Moresbymengajukan permohonan bantuan ke Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila untuk membangunkan masjid diatas tanah yang telah disediakan tersebut. Pada tahun yang sama Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila mengabulkan permohonan tersebut dengan mentranfer dana senilai US$, 100.000,00 (Seratus ribu US Dolar - nilai tukar dolar sebesar Rp. 2.394,-) ke KBRI Port Moresby yang selanjutnya diserahkan kepada Pengurus Port Moresby Islamic Centre.
Pada tahun 1999 Duta Besar RI di Port Moresby melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan masjid, dan baru pada tahun 2001 pembangunan masjid dapat selesai dikerjakan dan diresmikan oleh Duta Besar RI di Port Moresby yang mewakili Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila, High Commissioner Malaysia di Port Moresby yang mewakili Maybank Malaysia dan Imam Mikail Abdul Aziz yang mewakili Muslim World Legaue Saudi Arabia.
Masjid Port Moresby dari Jalan Raya |
Selain untuk sholat, masjid Port Moresby Central juga digunakan pula untuk kegiatan ibadah lainnya seperti kegiatan mengaji dan pengajian serta pesantren kilat yang diadakan 2 kali dalam satu tahun. Sejak berdirinya masjidPort Moresby Central Muslim tersebut, telah terjaring sebanyak 200 orang warga negara PNG yang masuk agama Islam.
sumber : bujangmasjid.blogspot.com